Tradisi Pindah Rumah Suku Bugis, Mappalette Bola

  • Reading time:5 mins read

Ada yang menarik dari tradisi pindah rumah Suku Bugis. Di masyarakat Bugis, pindah rumah berarti benar-benar memindahkan rumah yang ditinggali. Bukan hanya barang-barang mereka yang dipindahkan, tetapi bangunan rumahnya juga ikut pindah ke tempat baru.

Tradisi ini dapat ditemukan di kalangan masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Bagaimana cara mereka memindahkan rumah? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

Tradisi Mappalette Bola di Kalangan Masyarakat Bugis

Masyarakat dari Suku Bugis memiliki tradisi sendiri saat pindah rumah yakni tradisi Mappalette Bola. Salah satu kearifan lokal yang masih bisa dijumpai di zaman modern seperti sekarang. Berikut penjelasannya.

1. Rumah Tradisional Bugis

Perlu diketahui bahwa tradisi Mapalette Bola biasanya dilakukan pada rumah adat Suku Bugis. Bangunan rumah tradisional ini memang sengaja didesain agar dapat dipindahkan dengan mudah. Biasanya berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu.

Bagian atas atau rakkeang adalah area yang digunakan untuk menyimpan hasil panen. Di bagian tengah atau area yang disebut ale bola inilah yang menjadi tempat tinggal. Bagian bawah atau awa bola sengaja dibuat untuk menghindari serangan hewan buas, tetapi sekarang lebih banyak digunakan untuk garasi kendaraan.

Tradisi pindah rumah sering kali dilakukan jika pemilik rumah sudah menjual tanahnya. Tuan rumah pun dapat memindahkan rumah yang tidak ikut dijual ke tempat baru yang akan mereka tempat. Tradisi pindah rumah Suku Bugis melibatkan banyak orang, puluhan bahkan ratusan warga yang bergotong royong.

2. Proses Pemindahan Rumah

Sebelum proses pemindahan bangunan rumah, semua perabotan yang ada di dalam rumah harus dikeluarkan. Termasuk lemari dan barang-barang kecil seperti pecah belah yang dikeluarkan dulu untuk mencegah kerusakan saat rumah dipindahkan.

Selanjutnya, pemasangan roda atau ban pada kaki-kaki rumah. Biasanya teknik ini dilakukan jika pemindahan rumah tidak jauh sehingga bangunan bisa didorong bersama-sama.

Namun, pada rumah yang akan dipindahkan ke tempat yang cukup jauh biasanya menggunakan teknik berbeda. Kaki-kaki rumah akan dipasangi bambu-bambu untuk memudahkan pengangkatan bangunan rumah.

Biasanya seorang ketua adat yang akan memimpin doa sebelum proses pemindahan rumah. Hal ini bertujuan agar proses pemindahan bangunan dapat berjalan lancar sesuai harapan. Semua proses pindahan rumah dilakukan oleh kaum laki-laki.

Ketua adat akan meneriakkan semacam doa agar warga kuat untuk mengangkat dan memindahkan rumah. Selain memimpin doa, ketua ada juga yang memberikan aba-aba ke warga kapan harus mulai mengangkat, berjalan, langkah dipercepat, langkah diperlambat, dan lain sebagainya.

Sementara itu, ibu-ibu yang akan mengurus dan menyiapkan makanan. Tradisi Mappalette Bola dapat mempererat tali silaturahmi antar warga kampung dan meningkatkan rasa gotong royong.

3. Makan-makan dalam Tradisi Mappalette Bola

Dalam tradisi pindah rumah Suku Bugis, pemilik rumah wajib menyiapkan makanan untuk warga atau orang-orang yang ikut bergotong royong. Penyajian makanan pada tradisi pindah rumah ini dilakukan dua kali yakni sebelum dan setelah prosesi pemindahan rumah.

Biasanya kaum perempuan atau ibu-ibu yang membantu proses memasak hingga penyajian makanan. Makanan yang disajikan berbeda-beda untuk makanan pembuka dan makanan setelah gotong royong selesai.

Untuk makanan pembuka sebelum proses pindahan rumah berupa makanan ringan khas Bugis. Beberapa jenis makanan yang sering disajikan antara lain bandang, suwella, dan baronggo. Makanan ringan tersebut akan disajikan bersama minuman seperti teh atau kopi.

Sedangkan untuk makanan yang disajikan setelah proses selesai adalah makanan berat. Contohnya sup saudara yang merupakan makanan khas Sulawesi Selatan. Juga ada yang menyajikan ikan bandeng dengan bumbu saus kacang.

Pemberian makanan kepada warga ini dilakukan sebagai ucapan terima kasih dan imbalan dari para warga yang bekerja keras dalam proses pindah rumah. Terkesan tidak mudah ya? Namun, dengan dilakukan banyak orang dan untuk menjaga tradisi lokal tentu kegiatan ini bisa menyenangkan. Semoga tradisi pindah rumah Suku Bugis tetap lestari.

Nah, buat Anda yang ingin pindahan rumah, Anda tidak perlu bingung, gunakan saja jasa pindahan rumah dari perusahaan cargo Indonekargo.com untuk membantu Anda pindahan secara efektif. Tersedia juga layanan konsultasi sesuai kebutuhan, harga bersaing dan jaminan keamanan proses pindahan dengan menggunakan armada transportasi yang berkualitas.

Hubungi customer kami melalui nomor WhatsApp untuk mendapatkan harga menarik. Terima kasih.

5/5 - (1 vote)

Admin

PT Indone Kargo Ekspress adalah sebuah perusahaan jasa ekspedisi yang fokus melayani jasa pindahan (rumah, kantor), jasa pengiriman mobil, menggunakan cargo darat, udara dan laut. Hubungi kami untuk mendapatkan promo menarik!